Readership sebangun dengan kata Friendship dan Relationship. Meskipun memiliki makna yang berbeda-beda, ketiganya sama-sama sebuah kata yang secara inheren mencerminkan nuansa involvement atau “keterlibatan”, dan bisa memunculkan hal-hal yang bersifat emosional tidak hanya ketika diucapkan tetapi juga ketika kata-kata tersebut diimplementasikan dalam sebuah tindakan. eadership, menciptakan suasana dialogis dalam posting merupakan bagian yang penting dalam tips menulis posting.
Readership bisa dipahami sebagai satu situasi dan kondisi yang tercipta dan diciptakan dari sebuah tulisan, atau sebut saja melalui sebuah posting blog. Mengupayakan agar Readership tercipta bukan pekerjaan yang mudah, tapi bukan sesuatu yang tidak bisa dimengerti dan tidak bisa dicoba untuk dipraktekkan, demikian juga untuk mengimplementasikannya. Pendek ungkapan, Readership yang Gus Ikhwan kehendaki di sini adalah situasi dan kondisi komunikatif-dialogis dalam sebuah tulisan.
Dalam sebuah posting, Readerhsip bisa diciptakan lewat dialog-interaktif dalam teks atau kalimat. Ia dengan sendirinya memerlukan paparan tulisan yang interaktif dalam satu paragraph atau antar paragraph. Ia juga memerlukan pola-pola penulisan yang mengandung unsur-unsur komunikasi dialogis seperti gaya penulisan bertutur, bertanya, tidak monolog dan yang juga penting adalah mampu menggugah dan melibatkan emosi pembaca.
Paparan di atas mungkin terlalu abstrak, sebab, disamping mengandung unsur yang bersifat teknis, Readership juga mengandung unsur yang non tehnis; yaitu emosi, perasaan, mood dan psikologi penulis ketika menuangkan sebuah tulisan. Saya sendiri masih terus berusaha untuk belajar dan mempelajari bagaimana sebuah posting bisa memunculkan sebuah Readership yang pada tataran tertentu bisa berarti trafik bagi blog kita.
Contoh yang sangat mencolok dimana sebuah tulisan mencerminkan readership yang tinggi adalah sebuah Sales Letter. Mengapa saya mencontohkan Sales Letter? Karena Sales Letter -yang biasa digunakan oleh pelaku bisnis online dalam mempromosikan produknya– hampir pasti memenuhi kriteria pada paragraph ke tiga di atas. Nah, dalam kaitan ini, apakah Sales Letter itu dibuat sendiri oleh pelaku bisnis online tersebut atau dibuatkan oleh orang lain, itu urusan lain, sebab, sangat mungkin; bahwa tingkat kesulitan yang ada membuat pelaku bisnis online memproyekkan Sales Letter pada ahlinya.
Jika dikaitkan dengan posting yang sarat akan nuansa Readership, kita bisa menengarainya pada posting yang mengandung unsur pertanyaan pendek untuk memancing diskusi lebih lanjut dengan pembaca dan atau ungkapan sapaan langsung kepada pembaca. Kalau dalam beberapa posting saya menyempatkan menuliskan “Sahabat Blogger…..”, itu berarti saya sedang mencoba menciptakan nuansa Readership dalam posting yang saya buat. Tidak ada ketentuan yang baku dalam hal ini, sebab, bisa jadi hal yang semacam itu merupakan ekspresi psikologis penulis yang spontan.
Posting yang sarat akan nuansa Readership, juga bisa merupakan sekumpulan informasi yang baru, aktual, menggoda untuk dipertanyakan sekaligus mengundang “cemas” emosi pembaca untuk mendiskusikannya. Nah, posting blog yang sarat dengan nuansa Readership, biasanya memuat komentar-komentar yang berkualitas dan nyambung tentunya. Kalau gak nyambung, tetap saja namanya komentar, karena yang menulis, menuliskannya di kolom komentar.
Sahabat Blogger…., ketika saya mencontohkan Sales Letter sebagai bagian dari tulisan dengan nuansa Readership yang tinggi, ia tidak bisa disamakan dengan sebuah posting. Artinya, tidak semua posting kemudian harus dibuat sama dengan Sales Letter. Keduanya bisa disajikan untuk kepentingan kepentingan tertentu semacam promosi sebuah produk. Nah, kalau posting blog melulu berisi tulisan promosi bisnis online, menjadi lucu, bukan?
Jika posting ditujukan untuk menyampaikan hal-hal yang sebangun dengan Sales Letter, maka posting tersebut mungkin lebih tepat disebut sebagai Presell. Apa itu Presell? Anda yang sudah ahli dalam bisnis online tentu sudah lebih mengenalinya. Presell yang saya ketahui merupakan bentuk lain Sales Letter yang lebih simple tapi tetap memenuhi criteria yang mampu memunculkan readership di dalamnya. Demikian, semoga bermanfaat.
Sangat sulit membangun hubungan interaksi penulis dan pembaca namun kalau kita sungguh-sungguh insyaAlloh bisa deh….(*sok tahu mode on)
BalasHapusjd ada interaksi githu ya gus..
BalasHapussaya pengin jadi sahabat yang baik dan menjalin persahabatan dengan tulus aja
BalasHapusWew, tulisannya Gus Ikhwan selalu penuh kualitas dan membangun sebuah iklim blogosphere yang sangat menyejukkan. Walaupun saya belum begitu mengerti cara untuk membangun readership, saya akan berusaha untuk bisa melakukannya, menurut beberapa petunjuk dari poting ini. Terimakasih, Gus.
BalasHapusbener gus, untuk membuat blog jadi lbh baik memang diperlukan yang namanya Readership.
BalasHapuscuma masalah-nya kadang – kadang agak sulit menciptakan suasana itu..
Nice Share, Thanks
Berarti postingan itu harus komukatif ya kang?
BalasHapusWaduh…padahal selama ini postinganku kebanyakan yang seperti orang ngoceh alias bicara sendiri dan para visitor jadinya kayak orang dengerin khotbah jum’at.
Emang klo orang kurang ilmu macam aku ini sungguh nyusahin.
Ngoceh sendiri kayak orang gila he…he…
sulit tidaknya dalam membangung readership dalam sebuah posting juga tergantung dari topik yang dibahas gus, kalo topik yg dibahas adalah topik yang cenderung statis, maka untuk proses membentuk readership tersebut akan jadi lebih sulit
BalasHapusya
BalasHapusemang jago gus ikhwanuntuk urusan beginian
emang bener biar blog kita menjadi lebih keren
pastinya kita punya hubungan yg kuat dengan pembacanya
salah satunya mungkin Readership tersebut
Ulasan yg berbobot gus. Setuju deh.
BalasHapusItu sebuah kemampuan yang perlu dilatih dan dimiliki oleh seorang blogger yg ingin menyamankan pembaca blognya. Tujuan akhirnya tak lain agar pesan yg hendak kita sampaikan dalam postingan bisa tersampaikan dengan baik, sesuai harapan kita.
Salah satu contoh penerapan readership yaitu dengan menyelipkan kalimat2 bernada pertanyaan. Atau sebuah pernyataan yg bisa membuat pembaca berpikir sejenak.
Yach, intinya perlu latihan untuk menguasai kemampuan tsb.
Brarti kita juga harus memahami psikologis para reader kita ya gus? Sampe sekarang blum bisa memahami saya… he.
BalasHapussudah nyaman belom kang baca tulisan lugu saya xiixixixixixi
BalasHapusawak tak ngerti uits
BalasHapusBener banget gus, karena kita komunikasi melalui tulisan, ya gimana caranya kita bsa nyambung dengan pengunjung. Bisa menyampaikan maksud yang kita inginkan, atau bahkan bisa menawarkan apa yang kita jual
BalasHapusSemua melalui tulisan….
Sya juga lg bljar gmn cr terbaik mmbuat posting yg menarik, ya mirip2 sales letter …..
Sales leeter Bagian yang sangat penting dalam menjalankan bisns Online…sampai sekarang saya belum ngeh ..atau bisa dikatakan belum bisa membuat sales letter yang memiliki jiwa readership …nggak tahu kenapa kok sulit banget …halah..kok malah curhat….
BalasHapusmakasih banget gus infonya
biasanya diakhir kalimat ada pertanyaan, tantangan atau apa lah, yang bisa mengundang pembaca untuk berkomentar…
BalasHapusatau si komentator/pembaca disapa dengan sodara, atau blogger semua… hehehe… itu caraku membangun readership
halah halah, sopo to ndop, readere blogmu??
penjelasan yang cukup menarik gus
BalasHapushe3x..
penulis memang harus tau apa yang disukai pembaca
wew.. bagus postingnya gus :)
BalasHapusklo dialog mesti kasih tanda tanya ya gus?
sip mas saya setuju.., btw ngebut juga yah kangnawar update nya
BalasHapusweh….
BalasHapusaku g’ dunk nuw…..
yang penting bisa posting wae dah seneng gus…..
yang penting selalu melakukan trial and error
BalasHapusnilah kelebihannya si akang yang jago bermain dengan kata-kata. berbobot namun terkadang sulit dicerna dengan pola pikir saya yang masih awam di bidang sales letter. mungkin dibutuhkan 2 sampai 3 kali membaca artikel ini supaya saya bisa memahami dan mengamalkan ilmu ini.
BalasHapusnice post gus…
@ Narmadi: Ayo…. kita bisa… !!!
BalasHapus@ Zoel: betul
@ Sapimoto: bukan petunjuk Om…, just sharing saja, tksh.
@ Bukan Kiai: berusaha agar tulisan bisa komunikatif
@C ebong + Donny : zzzzudah +> bahasanya emang seperti itu, tapi intinya berusaha menghargai pembaca.
@ Bu Diah: dikontrakkan saja Bu, diproyekkan pada ahlinya…
@ Ndop: posting Mas ndop sangat khas dan kaya readership
@ Cipzto: Tanda Tanya Yang Besar….?Tanda penthung juga bisa..
@Harianku: ngebut? gak jugha sieh, cuma menikmati nikmatnya menulis
@ Galang: posting saja…, nanti juga ketemu di jalan :)
@ thegands: saya cocok Mas Ganda…; bahkan semua ini hampir T&E
@ Risti: jagoan bermain kata-kata tidak sama dengan jagoan bersilat lidah, kannn?
itulah keunggulan blog dibanding media yang lain, karena bisa interaktif antara pembaca dengan penulis…
BalasHapus@ Joe: Betul Mas Joe, makanya saya berusaha untuk menciptakan suasana tersebut..
BalasHapusTerimakasih buat semuanya, bagi yang mau nyambung komen silakan di bawah ini
bener bgt kawan rizky juga masih belajar menciptakan suasana dialogin dalam postingan Rizky.... semuakan butuj proses.... manteb deh
BalasHapussalam sahabat
BalasHapusinfonya sangat bagus mas memberikan sebuah wahana yang bgtu mendalam thnxs ya,he..he.. sang gantian yang berat punya mas hiks..hiks..script yang tdak berbobot buang aja mas ,kalo mau loh...thnxs n good luck
boleh juga artikelnya...aku belum melaksanakannya.
BalasHapusmakasih sudah berbagi.
ternyata menulis itu tidak mudah ya?
BalasHapusada hal2 yang harus diperhatikan.
TFS.